Peran dan Tugas operator kamera

 
Mata Pelajaran : Kamera, Pencahayaan, dan Tata Suara

KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami peran dan tugas operator kamera
4.1 Mempresentasikan peran dan tugas operator kamera

Penyusun         : Fanto Novianto, S.Sn

peran dan tugas operator kamera

Peran dan Tugas operator kamera


Penata kamera tidak hanya dapat menghasilkan gambar baik , tapi seorang penata kamera harus memahami motivasi dan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gambar. Gambar visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang efisien, tanpa adaya suara gambar visual mampu memberikan informasi yang sangat jelas.

Dalam bidang Sinematografi profesi Cameraperson dibagi dalam  beberapa tingkatan: 
  1. First Cameraman sering disebut DOP (Director of Photography) atau kepala Cameraman, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan suatu adegan.
  2. SECOND Cameraman, disebut assistant cameraman atau operator kamera, bertindak sesuai intruksi dari Cameraman utama dan melakukan penyeseaian pada kamera atau pengoperasian kamera selam shooting.
  3. First assistant Cameraman Sering disebut kepala asisten untuk para operator kamera. Tugasnya mengatur fokus kamera.
  4. Second assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.

Pra Produksi

Seorang Cameraperson harus menyiapkan shootlist atau daftar shot yang nantinya akan diambil. Pada tahap ini, seorang cameramen di berikan pengarahan dari seorang sutradara atau program  director   tentang   rencana   visual  yang   akan  dibua.   Merencanakan sequence dan scene yang telah memiliki alur cerita yang hidup (sesuai keinginan) selanjutnya dipindahkan dalam shooting list (sasaran tembak kamera) dengan lebih jelas dan mudah agar dimengerti oleh juru kamera dan driver sebagai partner kerja. Shooting list yang berisi perkiraan gambar yang diutuhkan merupakan penjabaran dari proposal khususnya sinopsis. Maka shooting list ini berisi catatan tentang urutan gambar yang akan direkam dengan kamera, seperti panorama alam, wawancara main karakter, dan aktivitas kesehariannya yang berkaitan dengan materi program.
  • Mempersiapkan fasilitas yang akan akan mendukung jalannya proses produksi  (pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa dan lain lain).
  • Membuat desain kreatif meliputi Riset, Merancang storyboard dan floor plan.
  • Membuat shot list.
  • Mempelajari naskah yang akan diproduksi.
  • Mempelajari teknis produksi khususnya teknik kamera.
  • Diskusi dengan sutradara atau pengarah acara untuk mencapai visi dan misi produksi yang sama.
Oleh karena itu, seorang cameraman atau penata kamera harus menyiapkan pekerjaan yang memiliki sifat teknis berupa shot list dan hal hal yang bersifat non teknis dalam pra produksi sehingga kertika produksi seorang cameraman atau penata gambar sudah siap seratus persen disegi teknis maupun non teknis.

Produksi

Pada  tahap  penting  bagi  seorang  cameraperson,  shooting  script serta director treatment menjadi acuan untuk membuat shot bagi cameraperson‟‟. Pada produksi single camera, sebelum melakukan pengambilan gambar angle tertentu. Sedangkan pada produksi multi camera, program director bisa minta komposisi tertentu pada saat pengambilan gambar berlangsung. Peran cameraman atau penata kamera dalam tahap produksi biasanya dibantu dengan asistan kamera.
Asisten kamera bertugas untuk mendukung segala hal yang berhubungan dengan kamera. Tugas asisten kamera berbeda beda tergantung kebutuhan dan jenis produksinya. Misalnya untuk produksi Drama, asisten kamera menjadi operator yang dikepalai oleh DOP (Direct of Photography), namun utuk produksi program TV, asisten kamera memiliki tugas untuk menjaga kondisi kamera agar tetap bisa digunakan selama jalanya proses produksi serta membantu penata kamera dalam proses merekam gambar.
Beberapa tugas penting cameraman atau oenata gambar pada tahap produksi adalah:
  • Mengoperasikan kamera dan merekam gambar untuk produksi yang bersifat live(siaran langsung) atau taping(rekaman).
  • Bekerja sama dengan sutradara atau pengarah acara pada saat proses pengambilan gambar agar sesuai dengan naskah.
  • Memberikan masukan kepada sutradara atau pengarah acara untuk menghasilkan gambar yang terbaik.
  • Selalu menjaga kontinuitas.
  • Bertanggung jawab untuk menjaga kamera selam proses produksi agar tetap pada kondisi normal dan siap digunakan.
  • Selalu bekerja sama dengan semua tim produksi untuk mencapai sebuah hasil yang terbaik.

Jadi sebagai seorang cameraperson atau penata gambar harus bisa merealisasikan apa yang telah disusun bersama sutradara atau pengarah acara ketika tahap pra produksi. Selain itu cameraman atau penata kamera diwajibkan menguasai tugasnya ketika produksi mulai dalam hal pegambilan gambar yang tajam dan komposisi yang tepat.

Pasca Produksi

Tidak  banyak  hal yang di lakukan oleh cameramen pada tahapan ini. Namun biasanya hal ini bisa di handle oleh reporter atau produser, untuk memudahkan editor dalam bekerja, setelah pengambilan gambar cameramen membuat camera report yang berisi tentang semua keterangan shot lengkap dengan time code atau keterangan waktu. Camera Report adalah catatan yang disalin dalam kertas kerja cameraman atau penata kamera yang biasanya berbentuk kolom atau tabel dan berisikan informasi proses pengambilan gambar, adegan, ukuran gambar, perintah untuk gambar yang baik atau tidak.



Fungsi Camera Report adalah:
  • Mempermudah tim produksi khususnya penata kamera untuk mengigat kembali gambar gambar yang telah direkam.
  • Untuk mengetahui gambar gambar mana saja yang dapat digunkan untuk proses editing.
  • Sebagai pedoman editor dalam melakukan proses editing.
  • Memberikan semua hasil yang dicatat saat produksi kepada editor.

Peranan Tanggung Jawab Cameraperson meliputi :

1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana produksi.
2. Mempelajari naskah.
3. Menginterpretasikan bagaimana sebuah adegan/scene bisa diinterpretasi.
4. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan gambar yang baik.
5. Memilih peralatan kamera serta penunjangnya.
6. Bekerja sama dengan sutradara.
7. Melakukan pengambilan gambar atau shooting.
 
Seorang Cameraperson atau penata gambar harus memastikan setiap gambar yang diambilnya haruslah memiliki komposisi yang benar, warna yang diambil pun harus sama dengannya aslinya, pengambilan gambar dengan tajam. Selain itu Cameraman atau penata gambar harus bekerja sama degan crew lain agar menciptakan hasil yang maksimal.
Pada tahap produksi penata kamera mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat penting. Melaksanakan perekaman gambar secara teknis sesuai dengan director treatment yang sudah dibuat pada saat pra produksi, menentukan alat yang digunakan untuk produksi seperti: kamera, memori, lighting, microphone wireless dan tripod. Penata kamera ditugaskan, wajib selalu menjaga peralatan kamera dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan untuk pengambilan gambar.

Sumber: 
Diki Umbara & Wahyu Wary Pintoko, How to Become a Cameraman, Yogyakarta, Interprebook, 2010

Komentar

Posting Komentar